PORTAL KOTAMOBAGU - Ada sebagian orang tua yang sebelum meninggal memberi wasiat harta melalui anak.
Hal itu biasanya karena sudah sakit-sakitan dan hendak berbuat baik dengan wasiat harta atau sedekah.
Pemberian wasiat harta itu seperti memberikan hartanya ke anak yatim, masjid, orang miskin, dan lain sebagainya ketika meninggal nanti.
Hal berupa wasiat seperti ini dilakukan biasanya karena ingin selamat di akhirat kelak dan mendapatkan amal kebaikan dari Allah SWT.
Namun, manakah lebih baik, memberikan langsung harta itu atau menitipkan alias mewasiatkan kepada sang anak?
Dikutip Portal Kotamobagu dari Al-Bahjah TV pada Kamis, 2 September 2021, ihwal wasiat orang tua ini disinggung oleh Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, lebih baik memberikan harta itu secara langsung kepada golongan orang tertentu, apakah itu orang miskin, anak yatim, atau tempat ibadah.
Baca Juga: Sudah Menikah Tapi Masih Memikirkan Mantan Pacar, Apakah Dosa? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Setiap hari setan itu berganti-ganti. Kalau ingin berbuat baik, jangan ditunda," kata Buya Yahya.
Buya Yahya juga mengatakan kalau berbuat baik jangan membebani anak dengan wasiat harta seperti itu. Selain karena godaan setan, hal itu juga bisa merepotkan sang anak
"Niatnya memang baik. Mewasiatkan hartanya kepada anak. Namun setelah meninggal, anaknya mikir. Harga tanah Rp5 miliar," ujar Buya Yahya.
Banyak kata Buya Yahya seorang anak yang tidak melaksanakan wasiat orang tua karena bujuk rayu setan.
"Maka Anda sebagai orang tua andalkan diri Anda, jangan bebani anak Anda. Nak, nanti kalau meninggal hartanya diberikan ke si ini ke si itu. Tidak diberikan anak, nanti dosa anak Anda," lanjut Buya Yahya.
Dengan demikian, ujar Buya Yahya, untuk berbuat baik harus dilakukan sekarang. Dan jangan menunggu nanti setelah meninggal.
"Jangan nunggu mati. Dan berdoa semoga dengan sedekah ini aku bisa sembu," kata Buya.***