Nagita Slavina jadi Ikon Duta PON XX Papua, Arie Kriting Kritik Masalah Cultural Appropriation

- 3 Juni 2021, 11:17 WIB
Arie Kriting singgung soal cultural appropriation atas diangkatnya Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua.
Arie Kriting singgung soal cultural appropriation atas diangkatnya Nagita Slavina sebagai ikon PON XX Papua. // Kolase Twitter/ @Arie_Kriting/ Tangkapan Layar YouTube.com/ Rans Entertainment

PORTAL KOTAMOBAGU - Tahun ini Pekan Olahraga Nasional alias PON XX Papua akan dilaksanakan di Papua, tepat pada 20 Oktober 2021.

Seperti biasanya, untuk memeriahkan sekaligus mensukseskan PON, seorang tokoh publik diangkat menjadi duta PON diikuti dengan sosok ikon.

Kali ini yang diangkat menjadi Duta PON adalah Boaz Solossa dan ikonnya adalah Raffi Ahamd bersama sang istri Nagita Slavina.

Baca Juga: Gubernur Jabar Gandeng Shopee untuk Bangun Shopee Center Demi Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Dipilihnya Nagita Slavina sebagai salah satu ikon PON XX, mengundang kritik dari seorang komedian Arie Kriting.

Menurut Arie Kriting seharusnya ada duta perempuan yang mendampingi Boaz Solossa sebagai Duta PON.

Alasan Arie Kriting dibalik itu, yakni agar tidak terjadi cultural appropriation di masyarakat.

Baca Juga: Mayat Seorang Lelaki Ditemukan Warga Totabuan di Sungai Ongkag

" Saatnya memupus harapanku menjadi komisaris. Gak apa-apa. Demi Keragaman dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diri ini rela.

Halaman:

Editor: Suhendra Manggopa

Sumber: Twitter @Arie_Kriting


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah